Ini hanya sebuah interlude,
tak perlu
buang waktu menangisinya.
Meskipun nada-nadanya
mungkin mengingatkanmu pada ricik sungai sore itu, yang alirnya tenang namun
cukup menghanyutkan kelopak kamboja yang gugur dari pohon di tepian,
dan
jeram pada hulu, yang
barangkali
menenggelamkan cinta-cinta tak lekang
sementara
di barat pendar matari semburat.
Akan ada
nyanyian panjang malam nanti
tentang
taman-taman asmara dan burung sendratama
lanjutan
kisah tadi pagi.
Kasih tak
sampai tak dihitung di bagian ini.
Ini memang
hanya sebuah interlude yang segera berakhir dengan getir.
Sedih memang,
tapi ini hanya sekadar permainan pelepas penat,
entah
perlu atau tak perlu diingat.
17 November
2012