Nov 17, 2012

Interlude


 
Ini hanya sebuah interlude,
tak perlu buang waktu menangisinya.

Meskipun nada-nadanya mungkin mengingatkanmu pada ricik sungai sore itu, yang alirnya tenang namun cukup menghanyutkan kelopak kamboja yang gugur dari pohon di tepian,

dan jeram pada hulu, yang
barangkali menenggelamkan cinta-cinta tak lekang
sementara di barat pendar matari semburat.

Akan ada nyanyian panjang malam nanti
tentang taman-taman asmara dan burung sendratama
lanjutan kisah tadi pagi.
Kasih tak sampai tak dihitung di bagian ini.

Ini memang hanya sebuah interlude yang segera berakhir dengan getir.
Sedih memang, tapi ini hanya sekadar permainan pelepas penat,
entah perlu atau tak perlu diingat.


17 November 2012

No comments: