Apa lagi yang
akan kutunggu di pekarangan,
matari hampir
tenggelam, sinarnya malu-malu lenyap perlahan
Apa lagi yang
akan kau tunggu di pekarangan,
tanah masih
basah sisa hujan seharian
“tapi waktu tak
pernah sia-sia…” bisikmu.
Mengapa yang
tersembunyi selalu indah…
Dan kita
menunggu hingga larut malam berlalu
wijayakusuma mekar,
wanginya semerbak ke mana-mana.
Sebentar.
Tak ada yang
tahu…
pun cinta kita,
pun cinta kita…
6 November 2012
No comments:
Post a Comment