Aku punya
cerita tentang sebungkus rokok di saku celana seorang lelaki
yang tak
habis-habis meski diisapnya setiap hari
Dan
sebungkus rokok itu, sepertinya, dapat berganti rasa.
Bulan-bulan
lalu aku amati rokoknya samsu
lelaki
terbatuk-batuk tapi menikmati tiada henti di bawah kepulan asap
membubung tinggi
harap-duka-bahagia
hingga
larut malam akhirnya,
dan ia
pulang dengan sebungkus rokok di saku celana.
Hari-hari
lalu aku amati lagi rokoknya telah berganti
kali ini
rokok ringan, daun menthol rupanya
meski masih
dalam bungkus yang sama.
“Supaya
sedikit santai..” jawabnya jenaka.
Dan tak
perlu repot membuka kertas timah emas pembungkus tiap batang
rokoknya.
Asap
kembali membubung, kali ini di antara kepingan ingatan dan lelaki pun
kedinginan
di radio,
suara kecapi melengking menjerit
di luar,
dedaun bambu bergesekan, menangis
di saku
celana, sebungkus rokok masih penuh, utuh.
Barangkali
rasanya akan kembali berubah keesokan pagi,
betapa rasa
hanya sementara…
“Jangan
sampai terlarut,” pesannya.
November
2012
No comments:
Post a Comment