Apr 15, 2011

Gadis dan Sepeda Tua


Sepeda tua itu terus menemaninya kemanapun ia pergi: melintasi taman ketika gerimis menjemput magrib atau menyeberangi jembatan berundak yang memotong sungai kecil di belakang rumahnya.

Ia tak tahu apa yang membuatnya sangat dekat dengan sepeda tua itu. Sepeda tua begitu setia dengannya, atau sebaliknya ia yang setia dengan sepeda tua.

Mungkin sepeda itu dulu milik ayahnya atau kakeknya, tapi siapa peduli. Ia hanya tahu sepeda tua itu tepat untuknya. Kadang ia ingin mencoba bertanya pada karat yang pula setia soal usia sepeda tuanya, tapi apatah arti usia? Maka ia urungkan niatnya bertanya pada karat atau pada rantai yang sudah mulai cerewet atau pada per yang sudah mulai mencuat dari jok sepedanya; rindu bebas.

Suatu hari ia berjalan melintasi taman sendirian; tanpa sepeda tuanya. Pun pada hari hari berikutnya. Sepeda tua rupanya sudah tak mau menemaninya berjalan jalan, atau sebaliknya ia yang tak mau ditemani berjalan jalan oleh sepeda tua. Ia tidak tahu, ia hanya sudah terbiasa sendirian.

Maka ia berjalan kaki saja, sambil terkadang bersenandung diam diam, menyepak nyepak daun daun kering dengan sepatu bot hitamnya, terkadang pula mengingat perjalanannya yang lalu dengan sepeda tua itu.

Terkadang ia berpikir sepedanya dulu pastilah amat gagah dengan roda roda yang lincah dan pandai menukik, dan ia pun tersenyum diam diam. Waktu terus berganti, gumamnya.

Ia tidak ingin membeli sepeda baru, karena hanya sepeda tua itu yang tepat untuknya, meskipun kini sepeda tua sudah tak hendak dipakainya lagi. Ia tidak membenci sepeda tuanya, ia hanya berpikir inilah saatnya.

Di pojok teras belakang rumahnya sepeda tua itu tersandar, melepas lelah. Ia mungkin merindukan kayuhan si gadis melintasi taman ketika gerimis menjemput magrib atau menyebrangi jembatan yang memotong sungai kecil di belakang rumah. Namun memang benar, inilah saatnya.

(Juni 2010)

2 comments:

denny said...

ah,dia hidup dan merupakan bagian hidup.

dymussaga miraviori said...

ingatan sepeda tua yang membuat dia hidup.