Apr 29, 2011

Malaikat Tersesat


Bagaimana mungkin sesosok malaikat mencintaiku?

Sayapnya separuh mengembang menghalang silau yang masuk lewat jendela kamar, berpendar, memancar titik-titik cahaya yang memantul dari rambut tembaga.

Ia datang tiba-tiba, ketika aku baru membuka mata setelah melintas mimpi yang panjang. Membangunkanku dengan desah napasnya: napas yang tak biasa. Ia datang tanpa aku minta.

Tuhan menitipkan salam untukmu bisiknya pesona. Ia nyata, senyata selimut kelabu yang menutup separuh badanku, juga kertas-kertas yang berhamburan di lantai kamar: tulisan-tulisan yang tak pernah selesai.

Mungkin ia turun dari langit saat aku tidur semalam; memperhatikanku terlelap hingga subuh, menatap mataku yang pejam, sambil sesekali bernyanyi lirih
:nyanyi surgawi.

Aku tak pernah tahu apa yang membawanya kepadaku, yang aku tahu kini ia mengulurkan tangannya yang sedingin batu, beku. Seketika ia memberi cinta.

Ia lenyap begitu saja. Angin menerobos tirai yang tadi terhalang sayap putihnya. Aku kembali sendiri, tersesat antara maya dan fana, antara ingat dan lupa. Bahkan potongan kata menertawakanku.

Bagaimana mungkin sesosok malaikat menyakitiku?


28 April 2011

3 comments:

Gio said...

keren gaa......
two thumbs up...

sendiri bukan berarti sepi ,malaikat datang bukan hanya untuk pergi dan menyakiti ,malaikat datang membawa satu pesan yang bisa membuat kamu terdiam dan berfikir sejenak...jangan melihat hasil akhirnya ,tapi lihatlah prosesnya ,sama seperti malaikat yang datang dan pergi itu ,lihatlah pesan yg di bawa olehnya...

ayo nulis lagi gaaa.......keren nih...hhihihihi

Anonymous said...

coba kita balik ceritanya?

bagaimana kalo sebenarnya manusia-lah yang menyakiti malaikat? sang malaikat hanya sanggup menatap sosok yang dicintainya hanya dari jauh... dan saat sosok tersebut sudah mulai tersadar dan mungkin menyadari bahwa ia sedang diperhatikan oleh sang malaikat, maka sang malaikat (yang dianggap sempurna itu) lebih memilih untuk kabur, sebab ia tidak ingin menyakiti perasaan dirinya yang ternyata sangat tidak sempurna dan juga ia tidak ingin menyakiti perasaan sosok yang dicintainya.


btw gw jd pengen nulis cerpen tentang ini juga jadinya (tapi tulisan lu keren gga)
:)

dymussaga miraviori said...

terima kasih agie, abrar :)